Kamis, 23 Mei 2013

Mesoh, Kta-kata tak pantas diucapkan!

Zaman sekarang, mesoh sudah seperti ucapan biasa yang dapat diterima dengan baik. Di mana-mana, kedengeran kata-kata mesoh, Contoh pengalaman pribadi, saya pernah mengalami. Teman-teman saya di kelas, baik laki-laki maupun perempuan, menganggap mesoh menjadi hal yang biasa. Padahal, dosa yang dihasilkan amat luar biasa.

Waduh, jujur, saya pribadi paling nggak suka kalau denger kata-kata mesoh. Apalagi, kalau seseorang yang mengucapkan kata-kata mesoh itu sedang bertengkar. Pasti, agak takut merinding, dan hanya dapat beristigfar dalam hati.

Nah, dari pengalaman, ada teman saya, yang dia terpengaruh mesoh gara-gara temannya juga suka mesoh. Teman-teman yang lain malah tertawa ketika dia mesoh. Astagfirullah, lantas, bagaimana menghindari perkataan mesoh? Berikut saya jabarkan beberapa cara menghindari mesoh.

1. Berusaha lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan berdoa agara dijauhkan dari hal-hal yang   buruk. Karena, jika kita tidak mendekatkan diri kepada Allah, alias jauh dari Allah, makan kita akan mudah tergoda dengan tipu daya syaitan.

2. Ketika temanmu mesoh, anggap mesoh merupakan dosa yang besar, sehingga takut untuk melakukannya. Jika kalian menancapkan di alam bawah sadar kalian bahwa mesoh merupakan perilaku tak terpuji dan mengundang dosa besar, maka alam bawah sadar kalian akan menyimpannya dengan baik, sehingga ketakutan untuk melakukan mesoh akan selalu teringat.

3.Berusaha sering melafalkan ucapan seperti tasbih, tahlil, tahmid, takbir. Selalu jaga mulut kita, dan keluarkanlah kalimat-kalimat yang baik saja dari lisan kita.

Intinya, Mesoh itu kata-kata yang sangat kasar dan tak pantas diucapkan. Coba, yang sudah terlanjur kecanduan mesoh, mulai beralih mengucapkan ucapan-ucapan yang baik. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang pandai bertakwa. Amin, :)


Man Insan Cendekia, Cerdas pendidikan, juga akhlak

Hai, kawan! Ada yang tahu Man Insan Cendekia nggak? Pernah dengar? Kalau aku sih, sudah sering dengar, dari pembicaraan teman-teman, juga orang tua. Sekarang, saya akan membahas sedikit mengenai sekolah Man Insan Cendekia, ya, nambah-nambah informasi bagi-bagi teman-teman yang mau melanjutkan pendidikan SMA di sana.



Man Insan Cendekia merupakan sekolah bentukan B.J.Habibie. Sekolah ini dulunya sekolah dengan 100% beasiswa. Namun, saat ini,  yang ingin masuk Man Insan Cendekia, harus membayar tambahan. Dengan beasiswanya, tentu susah untuk dapat masuk ke Man Insan Cendekia. Syaratnya, ia harus rangking pararel. Jika di suatu sekolah misalnya terdiri dari 2 kelas, syarat pendaftaran sang pendaftar harus rank pararel 1-5. Kalau lebih dari 5 kelas, syarat pendaftaran pendaftar harus rank pararel 1-9. Para pendaftar juga harus menunjukkan bukti pernah mengikuti kejuaraan tingkat nasional, seperti OSN, LPIR, dan lain sebagainya.

Nah, untuk pelajaran tes yang diujikan, Pelajaran Untuk UAN, Bahasa Arab, Tes IQ. Kalau nggak salah, PAI juga dijadikan mata pelajaran untuk tes. Nah, Man Insan Cendekia terbagi menjadi dua. Man Insan Cendekia Serpong yang terletak di kawasan Tangerang, Jabar. Dan Man Insan Cendekia Gorontalo yang terletak di kawasan Sulawesi Utara.

Berikut, kami sajikan beberapa gambar dari Man Insan Cendekia Serpong:








Selasa, 21 Mei 2013

Masa Remajaku, Hanya untuk-MU

Wah, sekarang aku ingin menceritakan kepada kalian perbandingan mengenai dua orang. Imajinasikan dengan baik-baik, ya! Ada seseorang perempuuan. Perempuan yang masih remaja. Dia menghabiskan waktunya dengan berhura-hura, mengamburkan uang, bergaul bebas dengan laki-laki. Dia selalu mendapat nilai di bawah rata-rata. Kesenangan yang berlebihan itu membuatnya malas belajar. Ia juga jarang shalat, mengaji pun jarang sekali.. Hanya kepuasan yang ia selalu prioritaskan!
Oke,? Gimana, menurutmu anak ini?

Anak kedua. Anak perempuan muda yang ramah, baik kepada teman-temannya. Ia selalu memanfaatkan waktunya untuk belajara, bekerja keras, karena ia tahu, kesuksesan buka seperti menjatuhkan bola. Namun, seperti mengerek tiang bendera. Butuh usaha, doa. Perempuan ini, selain tekun belajar, ia juga tekun beribadah. Malam-malam ia bangun untuk menunaikan shalat tahajud. Setiap hari senin dan kamis ia selalu melaksanakan ibadah puasa sunnah. Shalat dhuha pun tak luput dari kegiatannya. Mengaji al-qur'an.

Kira-kira, dari gambaran dua perempuan muda di atas, kalian mau memilih yang mana? Pasti memilih perempuan kedua kan?

lANJutannya, Bakal Ku posting. Kalian renungkan dulu, ya!

Nggak pacaran, Lolos Godaan!

Waduh, kalau ngoongin soal pacaran, emang nggak bisa dipisahkan sama yang namanya anak muda. Bagi anak muda zama sekarang, pacaran itu udah dianggep hal yang biasa. Nembak, diterima, sok ngatur (ga boleh ini-itu), dan berakhir jadi putus. Apa? Kalian menganggap seperti nikah?

Ooh, mungkin, hampir sama. Ngelamar, diterima, mengatus satu sama lain, kalau nggak harmonis, ya cerai. Tetapi, beda lho, pacaran dengan nikah. Pacaran itu cuma menghabiskan waktu-waktu dengan nggak bermanfaat. Udah deh, kebanyakan orang yang pacaran, nilai sekolahnya bakalan turun. Nah yo?

Allah berfirman: "Laki-laki yang baik, untuk wanita yang baik. Laki-laki yang buruk, untuk wanita yang buruk." Oke, sekarang kita pelajari hikmah yang terkandung di dalamnya dengan baik-baik. Kalau pacaran, berarti termasuk golongan baik atau buruk ya?

Coba bayangin deh, ada anak laki-laki (bagi anak perempuan) yang sholih, menghafal al-qur'an, nggak pernah pacaran, tampan lagi. Dan dia punya teman, punya pacaran dan suka selingkuh, termasuk anak yang bandel, walau berwajah tampan. Pilih Mana? Si dia atau temannya?

Kalau kalian milih Si Dia, sekarang, coba deh kita flashback. Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik. Nah, nggak mungkin kan, anak laki-laki yang sholih tadi, nggak pernah pacaran. hafal al-qur'an, dan tampan, disandingkan dengan perempuan yang suka pacaran, jauh dari Allah. Kalau kayak gitu, gak adil kan?

Nah, kalau opiniku sih, pacaran itu sama aja kayak kita nggak percaya sama Allah. Ibaratnya, kayak nyari jodoh selingan. Padahal, Allah sudah menetapkan jodoh kita sejak kita berada di rahim ibu. Kalau kita sibuk, nyari pacar, kita nggak nggak percaya dong, sama Allah yang sudah memberikan kepada kita jodoh yang terbaik, kelak.

Pokoknya, jauh-jauh deh, sama yang berbau pacaran. Lebih baik kita mengerahkan tenaga dan fikiran kita untuk beribadah kepada Allah, dan berharap mendapat jodoh yang terbaikk ( masih mikir jodoh juga).. :D

Keep, your self!

Dia :)

Teringat saat dulu,
Saat diriku menatapmu,
Tak satu pun aku ketahui tentang dirimuu..

Hingga suatu saat,
Hati ini memilih seseorang,
Untuk dicintai..

Aku tak menyangka,
Hati kecil ini memilihmu..
Walau rasa bimbang dan ragu terus menyelimuti fikiran ini..
Akankah dirimu menjadi milikku?

Kini..
Saat aku menatapmu dengan rasa di hati yang masih terpendam..
Aku berharap,
Hati ini dapat berbahagia di saat yang indah,
Dengan rasa cintamu padakuu.

Abadi,
Menyelimuti semua kisah cintakuu...
 
 

 

 

 

Motivasi buatku 1

Semua ini tidak berarti apa-apa bagimu
Hanya seperti hembusan angin yang bertiup kencang


Aku ingin mendapatkan sebuah cinta..
Namun, aku harus berkorban
Dan aku pun harus menerima resiko
Memperoleh pengkhianatan!


Terima kasih, Tuhan..
Engkau telah memberiku banyak kesedihan
Dan hanya itu yang bisa membuatku menjadi,
Sosok yang kuat! :)


Menetes air mata ini..
Meremuklah hati ini..
Tersimpan sebuah kesedihan yang mendalam,
Karena.. Cinta ini hanya bertepuk sebelah tangan,


Ingin aku menjadi alasan bagi senyummu,
Tak ingin aku menjadi alasan bagi deritamu..


Aku berhak memilih seseorang yang pantas untuk ku cintai,
Dan aku memilih dirimu.. Untuk menjadi orang yang kucintai
Dan harus ku akui,
Kamu juga berhak memilih seseorang yang pantas untuk kamu cintai..
Dan kamu memilih dirinya :')
Jadi, aku harus menghargai keputusanmu,
Meskipun itu berat dan menyakitkan buatku.. :)


Buat apa di sini aku mikirin kamu, kalau kamu nggak mikirin aku..
Buat apa di sini aku mengharapkanmu, kalau kamu nggak mengharapkanku..


Jika mereka tidak melukaimu, kapankah engkau belajar memaafkan?
Jika mereka tidak membuatmu marah, kapankah engkau akan melatih kesabaranmu?


Semua Tentang Cjr :)



Hmm, kayaknya nama Coboy Junior udah nggak asing deh, bagi kita. Siapa yang di sini Comate? Pasti banyak banget tuh. Rasanya, kita pengen banget bisa ketemu sama keempat cowok yang cool abis. Tapi, gimana ya? Masa' kita harus beli tiket yang harganya selangitt? Wadoww. Tekor dah kita ntar.. Hehehe.
Iqbal, Kiki, Bastian/Babas, dan Aldy adalah personel Cjr yang lagi ng-hits banget. Di mana-mana mereka selalu dikejar para fansnya. Lagunya juga aseeekkk begetoh. :). Ok, bagi para Blogger yang berstatus sebagai seorang "Comate", dont cry..! Kita bisa ngehibur diri dengan ndengerin/ liat video kli Cjr. Ntar kita nyanyi-nyanyi bareng sama temen kita. Dijamin asyik + seru. N kita nggak galau lagi gara-gara nggak bisa ketemu Cjr.
Eitsss,,
Mau tahu bocoran yang unik-unik tentang Coboy Junior? Ah, ini dia! Lihat, yuk!
Iqbaal
Iqbaal
Iqbaal, ternyata sang juara kelas! Foto: Ricky Martin
Nama lengkap/panggilan: Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan/Iqbaal
Tempat & Tanggal lahir: Surabay, 28 Desember 1999
Sekolah: Kelas VI SD IT Al - Muhajirin, Pondok Kopi, Jakarta Timur
Twitter: @Iqbaale
Iqbaal nge-fans banget sama gaya Justin Bieber, ia memiliki koleksi sepatu Supra sebanyak 2 pasang, warna ungu dan abu-abu.
Sementara topi, 19 buah dengan berbagai warna. Lagu Justin yang paling ia suka Down To Earth karena liriknya bikin ingat untuk tetap rendah hati meskipun terkenal.
O, ya, jumlah teman di FB-nya sekitar 1000 lebih dan follower di twitter mencapai 30 ribu lebih. Dalam sehari, iqbaal biasa men-tweet 25-30 status. Tak lupa, Iqbal juga puny afans bernama Soniq alias Sobatnya Iqbaal.
Kiki
Kiki coboy junior
Kiki, personel yang paling tua dan bijaksana. Foto: Ricky martin
Nama lengkap/panggilan: Teuku Rizky Muhammad/Kiki
Tempat & tanggal lahir: Pamulang, 4 Januari 1998
Sekolah: Kelas II SMP Negeri 4 Tangerang Selatan
Twitter: @TeukuRyzki
Karena paling tua di COboy Jr., ia selalu mengingatkan personel yang lain bila sudah enggak fokus dan enggak serius saat berlatih atau persiapan manggung.
Kiki paling takut sama kucing dan anjing dan ia paling enggak suka sama orang yang lebay dan selalu ingin tahu.
Aldi
aldi coboy junior
Aldi yang tak pernah bisa lepas dari kacamata. Foto: Ricky Martin
Nama lengkap/panggilan: Alvaro Maldini Siregar/Aldi
Tempat & tanggal lahir: Jakarta, 14 April 2000
Sekolah: Kelas IV SD, Perguruan Advent Menteng, Jakarta Pusat
Twitter: @Alvaro maldini I
Kacamata dan gelang kesayangan adalah dua barang yang selalu dibawa kemana pun ia pergi.
Bila akan tidur, ia punya kebiasaan memegang bibir.
Kalau lagi bosan, biasanya ia main BB, buka Youtube, dan main game di iPad. Tokoh idolanya, Greyson Chance.
Bastian
Bastian
Cuek dan selalu usil, itulah Bastian! Foto: Ricky Martin
Nama lengkap/panggilan: Bastian Bintang Steel Simbolon/Bastian
Tempat & tanggal lahir: Bandung, 12 September 1999
Sekolah : SMP Perguruan Advent, Bandung
Twitter: @Bastian steel
Sudah setahun ini, ia belajar breakdance di Komunitas Bandung Evolution. Buat menghilangkan rasa bosan, biasanya ia bercanda dengan personel COboy Jr. dan menjaili orang.
Saat marah jarang ia ungkapkan tapi dibawa nge-banyol agar rasa kesalnya hilang. Jumlah teman di FB-nya sekitar 5000 orang. Bastian selalu mengenakan kalung yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Haduh, kece-kece banget ya, mereka ber-empat. Sabar-sabar, yang mau daftar jadi pacarnya, doa aja ya. Dan kita semua, para Comate berharap, Cjr dapat terus menghibur para blogger yang berstatus comate. Semoga mereka juga nggak sombong. Amin.Amin.Amin.
Cemungut Coboy Junior! We are Comate. We are love you..
Karanganku ketika kelas 6 SD.

Berapa ya isinya? Kubuka celenganku yang berwarna hijau. 1000… 2000…3000…. Alhamdulillah, ada 24.500,00.  Kunamakan celengan, karena memang kugunakan untuk menabung sebagian uang yang kusisihkan dari uang saku harian. Tiap hari kuisi 1000 rupiah. Celengan itu kubuat dari kardus bekas susu yang menumpuk di gudang.  Setelah ditutup dengan kertas pelangi, jadi semakin indah dan menarik. Karena warnanya hijau kuberi nama ia ‘green’.  Sengaja tutupnya hanya kurekat sedikit agar sewaktu-waktu bisa kubuka.  Dan memang, ‘green’ hanya kubuka kalau ada kejadian-kejadian khusus seperti adik atau teman ulang tahun maupun ada sumbangan bencana alam

Kurapikan uang 24.000,- itu dan kumasukkan ke dalam tas. Hari ini akan kuserahkan pada bu Vieta, wali kelasku, untuk disumbangkan pada korban bencana alam Merapi. Sengaja aku ingin menyumbangkan semua uang yang ada di ‘green’. Meskipun tak seberapa, tapi ini merupakan bentuk kepedulianku.

“Farah, ibu beli sabunnya, Nak! Sabun kita habis. Ibu mau memandikan adik.”  Kudengar suara ibu dari luar kamar. 

“Iya Bu, sebentar,” aku menyahut dan segera bangkit.  Kuambil sabun dari laci bawah rak bukuku dan menyerahkannya pada ibu. 

“Dua ribu lima ratus, Bu.”

Aku Tersenyum senang.  Wah, pagi-pagi sudah dapat rejeki, nih, batinku.  Lumayan…tiga ratus perak.  Kusisihkan recehan tiga ratus itu.  Sedangkan sisanya kusimpan lagi di laci untuk balik modal.

Kulirik ‘green’….disebelahnya ada ‘blue’. Kumasukkan uang tiga ratus ke ‘blue’.  Khusus ‘blue’ aku hanya mengisinya kalau ada bonus dari ayah atau ada laba dari dagangan yang kujual.  Memang sih, daganganku hanya dibeli oleh ayah, ibu dan adik.  Yang kujualpun hanya barang-barang yang biasa dikonsumsi di rumah. Tapi lumayan kan, dapat untung sekalian belajar bisnis kecil-kecilan.  Biasanya daganganku laku keras kalau ada saudara sedang berkumpul di rumah.  Sepupuku biasanya membeli stiker atau pensil, sedang paman dan bibi membeli mie instant, sabun, pasta gigi, atau sampo.

‘Blue’ juga kuisi kalau aku sedang mendapat bonus dari ayah.  Ayah akan memberikan bonus uang tiga ribu untuk nilai pelajaranku diatas sembilan puluh. Atau kalau aku selesai memijat ayah dan ibu, terkadang mereka memberi tips.  Uang tips juga kumasukkan ke dalam ‘blue’.  Oleh karena itu, ‘blue’ tambah berat.

Yang istimewa dari ‘blue’, tiap awal bulan aku akan mengambil sepuluh ribu rupiah untuk kuserahkan pada bu Rahayu, bagian TU di sekolah. Aku ingat pesan ibu, agar memiliki kepedulian pada anak yatim piatu. 

“Jika kamu mau menolong anak yatim, maka Allah akan menolongmu pula,”  itu yang sering ibu nasihatkan padaku.  Jadi tiap bulan aku menyerahkankan uang sepuluh ribu ke sekolah untuk disetorkan ke LMI, lembaga yang mengurusi zakat dan infaq.

Aku merasa senang.  Menabung benar-benar membuatku bahagia.  Aku bisa melakukan banyak hal.  Kalau aku tidak menyisihkan uangku untuk di tabung, pasti uangku habis hanya untuk jajan.  Dengan menabung, aku juga lebih mandiri. Aku bisa membeli novel atau alat tulis kapanpun aku mau.

“Farah, nanti siang jadi ke bank?” kudengar suara ibu lagi dari ruang tengah.  Rupanya ibu sudah selesai memandikan adik.

“Jadi dong Bu,”sahutku bersemangat.

“Baiklah, Kalau begitu, nanti pulang sekolah kita langsung ke bank,”kata ibu lagi.

“Iya bu, trimakasih.”

Nah, ini yang sudah kutunggu-tunggu dan membuatku semangat.  Nanti siang aku dan ibu berencana pergi ke bank untuk membuka rekening.  Ya, aku mau menyimpan uangku di bank.  Uang yang tidak mungkin kusimpan di ‘blue’ maupun ‘green’.  Kemarin waktu lebaran aku mendapat uang lebaran banyak sekali.  Ketika berkunjung ke rumah nenek, aku juga selalu diberi uang. Atau ketika mengikuti lomba menulis surat untuk pak walikota dan menjadi juara, aku juga mendapat hadiah uang. Uang sebanyak itu harus kusimpan di bank. Tidak bisa kusimpan di ‘blue’ atau ‘green’. Tidak muat.  Lagipula lama-kelamaan bisa rusak.  Atau malah diacak-acak adikku yang masih kecil. Kata guruku, kalau kita menyimpan uang di bank, uang kita akan aman.  Dengan menabung, berarti kita juga ikut serta mensukseskan pembangunan.  Aku juga ingin menjadi warga negara yang baik.  Ternyata dengan menabung, aku juga sudah berperan dalam pembangunan.

Beda dengan kata teman-temanku.  Kata mereka, menabung di bank itu keren….Ada buku tabungannya dan bisa memiliki ATM untuk dipajang di dompet.  Wah, keren kan

Bagiku, tabunganku di bank nanti adalah tabungan masa depanku.  Aku jadi teringat film ‘Sang Pemimpi’.  Kalau Arai, Ical dan Jimbron bersusah payah menabung untuk meraih mimpi mereka, itu pula yang akan aku lakukan. Aku tidak mau kalah dengan mereka.  Mereka bermimpi kuliah di Sourbone, Prancis dan bersusah payah mengumpulkan uang untuk meraih mimpi mereka.  Mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan. Aku juga mau, kelihatannya asyik! Sourbone…. Prancis…. Tunggu aku ya….!!!  Aku akan menabung, untuk meraih mimpiku. I love saving…..

 

 

 

 
Kejujuranku, Kebanggaanku

Aku memang paling menjaga kejujuran di antara teman-temanku yang lain. Lebih utama kejujuran saat menghadapi ujian, ulangan harian. Kejujuran itu memang amatlah luas. Kejujuran lisan, Kejujuran ketika bekerja, kejujuran ketika menyampaikan pendapat. Kejujuran perbuatan pun banyak macamnya. Nah, aku berusaha menyempurnakan kejujuranku di bidang perbuatan ketika di sekolah.
Kawan, mari aku ceritakan pengalamanku.. Let's go!

Saar itu, aku baru saja pindah sekolah. Sebut saja sekolah A. Aku besekolah di sekolah A, dan memiliki teman-teman yang cukup baik kepadaku. Mereka memaklumiku yang memang tak ingin diconteki. Semua berjalan damai, tanpa ada masalah yang berlebih.
Nah, beberapa bulan kemudian, aku dipindahkan menuju salah satu sekolah. Sebut saja sekolah B. Di sekolah B, aku mengira teman-temannya akan sebaik sekolah A. Ternyata, dugaanku salah. Saat hari pertama ulangan harian, aku tak menyangka mendapat nilai 100. Ulangan kedua, 100. Ulangan ketiga, 100. Dan akhirnya, cerita itu mejadi desas-desis yang cukup populer di sekolah B. Kakak kelasku banyak yang bertanya-tanya kepadaku. Aku hanya merendahkan diri.

Pasti, kalian bingung. Di mana letak kejujuranku? Oke, akan kujelaskan! Teman-teman perempuan di kelasku pun mulai mendekatiku.Di suatu ulangan, mereka banyak yang ingin menyontek kepadaku. Ingat, banyak! Bukan hanya satu-dua orang saja. Bagaimana menurutmu sikapku saat itu?
A.Mengabaikan, sambil terus beralasan bahwa aku tidak bisa
B.Memberi jawaban kepada mereka, karena aku merasa bahwa aku anak baru, yang tak berani menolak.

Oke, ini bercerita tentang kejujuranku. Maka aku memilih jalur A. Aku pura-pura tak mendengar. Smapai mereka meneriakiku, aku mengaku aku tak bisa. Tetapi, oh! Kembali mendapat nilai 100. Aku bingung, sekaligus takut. Karena, teman-temanku memandangku dengan raut wajah sinis.

Pasrah, dan berharap ini jalan yang terbaik. Lama-lama, teman-temanku mulai menjauhiku dan mengata-ngataiku. Pelit! Sombong! Sok! Ya, seperti itu. Semua menjauhiku. Aku bingung. Selama istirahat, aku selalu di kelas. Selama pelajaran berlangsung pun, tak ada teman-temanku yang ingin sebangku denganku. Alasannya, karena aku tak pernah mau memberi contekan kepada mereka.

Menurutmu, bagaimana kalau kamu menjadi aku? Apa yang kalian akan lakukan? Ya, ini memang sudah terjadi. Sebenarnya, aku ingin sekali berteriak kepada mereka. "Aku tidak akan memberi contekan kepada kalian, dan aku aku tidak akan meminta conteka kepada kalian!" Tapi, nihil kalau aku bisa mengungkapkan kalimat itu di depan teman-temanku.

Nah, kawan! Aku cuma inginn kalian yang membaca tulisanku dapat termotivasi untuk tidak mencotek. Bagaimanapun juga, mencontek itu sama aja korupsi. Bayangin deh, kalau masib kecil aja udah menyontek (korupsi nilai), bisa dipastikan kalau besar mencuri (korupsi uang). Mungkin, kalian menganggap kegiatan 'korupsi nilai' itu biasa. Nah, orang-orang dewasa pun juga menganggap 'korupsi uang' itu biasa. Menyontek, kalau ketahuan biasanya dihukum ulangan lagi, dipanggil guru. Korupsi juga, kalau ketahuan biasanya dihukum penjara, dipanggil KPK.

Siapa sekarang yang mau bilang kalo menyontek nggak sama dengan korupsi? Semuanya, sama.   Smaa-sama merugikan diri sendiri dan orang lain. Terima Kasih, atas waktu luangnya membaca tulisan singkat saya! :)
 
21 Mei 2013